Dalam
rangka memperingati Hari Koperasi 12 Juli, PT SKK - Perseroan milik
koperasi, Tanibox dan komunitas BlankOn menyelenggarakan acara Sarasehan
Teknologi Informasi untuk Gerakan Koperasi Indonesia bertema “Teknologi
BLOCKCHAIN untuk Koperasi”. Koperasi masa kini, apalagi ke depan, mau
tidak mau harus memanfaatkan dan menerapkan teknologi informasi (TI)
yang telah berkembang sedemikian pesat dan masif, jika tidak ingin
tertinggal, mengalami kemunduran, bahkan bisa jadi lenyap.
Selasa
(10/7), Pembukaan acara dibuka oleh Kepala Dinas Koperasi dan KUKM
Provinsi Bali, dihadiri oleh 40 peserta dari Kepala bagian, Staf Manager
IT, General Manager, Pengurus dan Pengawas Koperasi juga dihadiri oleh
72 orang lebih dari 40 orang yang diundang, berasal dari beberapa
wilayah di Indonesia, seperti Kalimantan Timur, Kalimantan Barat,
Sumatera Utara, Lampung, Babel, Jabar, Jatim, Bali sendiri, bahkan luar
negeri yaitu Timor Leste tersebut, menghadirkan nara sumber pakar TI
dari Jakarta, Bandung, Jawa Tengah dan Jawa Timur; Pengembang BlankOn
dan komunitas FLOSS Indonesia; PT Sakti Kinerja Kolaborasindo, yaitu
perseroan milik koperasi, didirikan oleh beberapa Koperasi (CU, Kopdit,
KSP) sebulan lalu di Probolinggo.
Pembicara pertama oleh Rusmanto Maryanto
(Dosen Teknologi dan Sistem Informasi Sekolah Tinggi Teknologi Terpadu
Nurul Fikri (STTNF)) membahas tentang Teknologi BLOCKCHAIN untuk
Koperasi, berbicara tentang Blockchain dari dasar, cara kerja, istilah,
teknologi yang digunakan Blockchain dan ide kolaborasi yang dapat
digunakan oleh koperasi. Rusmanto, narasumber dari pengurus Asosiasi
Open Source Indonesia memaparkan bahwa blockchain adalah teknologi masa
depan untuk data yang sangat besar dan kompleks, terdistribusi sehingga
tersederhanakan, terkontrol, aman dan fair. Koperasi bisa menerapkan
teknologi ini untuk berbagai transaksi antar dan antara anggota, antar
dan antara lembaga koperasi secara aman dan fair, tanpa harus melalui
pihak ketiga seperti bank dan sebagainya. Lebih jauh, beliau mengatakan
bahwa teknologi blockchain telah diterapkan oleh asosiasi Credit Union
di Amerika (CUNA dan MWCUA) dengan membentuk CULedger.
Pembicara kedua membawakan tema Kolaborasi Koperasi dan Komunitas FLOSS Indonesia, narasumber: Firdaus Putra,
beliau memulai dengan membuka data dan fakta yang terjadi di dunia
sekaligus bagaimana gagasan berkolaborasi antara Koperasi dan Komunitas
FLOSS mewujudkan demokrasi ekonomi yang tidak lagi dipegang oleh 1 orang
melainkan semua anggota koperasi. Pendiri dan CEO Kopkun Institute
tersebut mengusulkan agenda strategis koperasi mendatang antara lain:
konsolidasi pasar bersama melalui teknologi keuangan, rekayasa
kelembagaan koperasi melalui pemekaran, dan kolaborasi multipihak.
Pembicara ketiga perkenalan PT Sakti Kinerja Kolaborasindo (perseroan milik koperasi)–PT SKK-SAKTI oleh Hanna dan Tim SiCUNDO-SAKTI
yang memperkenalkan sebuah Aplikasi SAKTI.Link yang merupakan aplikasi
untuk anggota yang terdaftar di koperasi dimana koperasi tersebut
menggunakan SAKTI.Online. SAKTI.Link mempermudah anggota untuk mengakses
informasi saldo rekening ponsel, pembayaran SAKTI.Pay, cek transaksi
SAKTI.Pay, dll. Adapun proses registrasi yang mudah menggunakan KTP/SIM
untuk identitas resmi dan mendapatkan token yang dikirimkan melalui sms
dan mendapatkan Cashback setelah diminta untuk registrasi aplikasi sakti
link.
Dan pada kesempatan berbeda dihari kedua Endy Chandra,
Direktur PT SKK memperkenalkan MyCOOP, salah satu produk PT SKK. Di
dalamnya ada berbagai fitur yang bisa dimanfaatkan oleh koperasi mana
pun dan anggotanya untuk saling terhubung dan bertransaksi secara mudah
dan aman. Misi besarnya adalah bagaimana membuat koperasi Indonesia
besar, menyatu dalam perbedaan dan kuat.
Pembicara keempat oleh Ibu Retno Ika
(CPO dari TaniBox), memulai dengan memperkenalkan TaniBox sebagai
perusahaan terintegrasi teknologi menerapkan Blockchain dan IoT,
menyajikan data problem yang terjadi disitu timbul peluang dan potensi
koperasi di sektor Agrikultur. Produsen (petani, koprasi petani,
pengusaha agri kulture) Mitra (terlibat dalam membantu proses Produsen)
hingga sampai ke tangan Konsumsi, dan sebagian belajar dari ahli di
bidang teknologi dari negri tetangga Estonia (Sebelah selatan
Finlandia).
Fenomena dihari kedua, Pesta Rilis BlankOn XI Uluwatu. Tim BlankOn membuat 2 sesi dimana sesi awal dijelaskan oleh Estu Ferdani
selaku manajer rilis BlankOn XI Uluwatu yang menjelaskan tentang awal
BlankOn, komposisi Tim Pengembang dan Proyek dimana hasil dari komunitas
BlankOn adalah mencetak SDM yang kompeten dari bidang melalui
kontribusi di Proyek Open Source. Dilanjutkan oleh pembicara kedua dari Tim Humas Blankon
dimana menjelaskan Fitur-fitur terbaru BlankOn XI Uluwatu yang baru
Rilis Bulan Mei 2018, tantangan pemanfaatan teknologi di global yang
serba cepat dan kolaborasi yang dapat terjalin dengan koperasi. Mahasiswa STTNF yang ikut serta berperan dalam komunitas ini adalah Herpiko sebagai Koordinator Riset di BlankOn dan Slamet Santoso sebagai Koordinator Humas di BlankOn.
Rilis
BlankOn XI Uluwatu oleh komunitas FOSS (free open source software)
rupanya memberi aksen atas semangat demokrasi, kemerdekaan dan kejujuran
dalam membangun keadaban ekonomi koperasi.
Referensi sumber:
https://baliberkarya.com/index.php/read/2018/07/12/201807120002/Teknologi-Informasi-Keharusan-bagi-Koperasi.html
https://docs.google.com/document/d/1PavVtmKCvzTTV5XPpq_Zr-bB5ASXTcwyhwOKSFJgVX4/edit
https://play.google.com/store/apps/details?id=io.db.saktiAnggota&hl=in
https://baliberkarya.com/index.php/read/2018/07/12/201807120002/Teknologi-Informasi-Keharusan-bagi-Koperasi.html
https://docs.google.com/document/d/1PavVtmKCvzTTV5XPpq_Zr-bB5ASXTcwyhwOKSFJgVX4/edit
https://play.google.com/store/apps/details?id=io.db.saktiAnggota&hl=in