Ahad,
05 Mei 2018. STTNF kembali mengadakan workshop Jurnalistik season 2,
sebelumnya telah dilakukan season 1 pada Sabtu 24 Maret 2018 dengan tema
yang sama, yaitu ‘Jurnalistik untuk generasi milenial’. Acara ini
dilaksanakan di ruang B2-204 dari pukul 09.30 - 13.30 WIB. Workshop
jurnalistik dibagi menjadi beberapa sesi, yaitu sesi pemberian materi
dan sesi praktik menulis berita.
Sesi
pertama adalah pemberian materi yang disampaikan oleh Bapak Sapto
Waluyo, dosen STT-NF. Materi yang dibahas di workshop adalah tentang
pengantar jurnalistik di era digital. Sebagai pengantar dalam
menyampaikan materi, beliau menceritakan terlebih dahulu pengalaman
beliau pernah bekerja sebagai wartawan. “pekerjaan sebagai wartawan
lebih sulit dari pada pekerjaan lain, karena pekerjaan lain sudah ada
jalurnya sedangkan pekerjaan wartawan tidak ada jalurnya”, ujar beliau.
Pada
pembahasan materi workshop jurnalistik dibahas begitu cepatnya
perkembangan teknologi yang terjadi sekarang sehingga sangat berpengaruh
terhadap perkembangan media massa. “Sebagai penulis kita harus bisa
mengolah informasi dengan baik terlebih dengan semakin berkembangnya
teknologi kita harus semakin pintar dalam mengolah informasi“, ujar
beliau.
Pada
workshop jurnalistik kali ini juga diajarkan teknik menulis berita.
Untuk dapat menulis berita kita harus memahami terlebih dahulu apa itu
berita. “Dulu berita merupakan sebuah kebaruan tentang suatu kejadian,
peristiwa atau event. Namun sekarang berita bukan hanya kejadian,
peristiwa atau even saja. Sebuah tanggapan terhadap suatu kejadian pun
sekarang bisa dijadikan sebuah berita, dalam membuat berita kita harus
konsisten. Ketika membuat berita informasi yang kita dapatkan harus
berupa realita. “, papar beliau ketika menjelaskan arti dari berita.
Pada
teknik menulis berita, selain ada unsur-unsur berita terdapat
langkah-langkah yang harus kita lakukan juga dalam menulis berita.
Langkah-langkahnya yaitu pertama kita harus bisa menentukan peristiwa
apa yang akan kita jadikan berita. Selanjutnya kita harus tahu pelaku
utamanya lalu kita harus tahu bagaimana proses peristiwa yang terjadi.
Setelah kita sudah tahu peristiwa, pelaku utama dan proses bagaimana
peristiwa itu terjadi kita dapat menyimpulkan dari peristiwa tersebut.
Sesi
selanjutnya adalah pemaparan dari Bapak Mujiran selaku editor dari
Depok News. Beliau memaparkan materi terkait bagaimana membuat berita
kegiatan (ceremony) dengan mudah. Setelah pemaparan dari Bapak Mujiran,
para peserta diajak untuk praktik membuat tulisan dan langsung dibahas
oleh beliau tulisan dari para peserta sehingga para peserta menjadi
lebih paham dalam membuat berita. Setelah pembahasan tentang tulisan
selanjutnya adalah pembagian doorprize untuk peserta yang mengirim
tulisannya paling cepat. Setelah pembagian doorprize kegiatan workshop
ini di tutup dengan foto bersama pemateri dan peserta.
Semoga
kegiatan workshop bisa bermanfaat bagi para kaum muda dalam menulis
informasi dan dapat mengolah informasi dengan baik, karena tujuan dari
worksop jurnalistik ini sendiri adalah melatih untuk bisa menulis dan
untuk membangun budaya agar paham terhadap informasi dan dapat mengolah
infomasi tersebut dengan baik“. Jika kita memiliki potensi dalam menulis
sebaiknya langsung dipublikasikan, jangan kita pendam agar kita tahu
respon apa yang diberikan dari orang lain, karena jika kita mendapatkan
respon positif dari orang lain hal tersebut dapat membuat kita menjadi
lebih semangat dalam menulis”, ujar Bapak Sapto Waluyo di akhir
pemaparan beliau.
Ahad,
05 Mei 2018. STTNF kembali mengadakan workshop Jurnalistik season 2,
sebelumnya telah dilakukan season 1 pada Sabtu 24 Maret 2018 dengan tema
yang sama, yaitu ‘Jurnalistik untuk generasi milenial’. Acara ini
dilaksanakan di ruang B2-204 dari pukul 09.30 - 13.30 WIB. Workshop
jurnalistik dibagi menjadi beberapa sesi, yaitu sesi pemberian materi
dan sesi praktik menulis berita.
Sesi
pertama adalah pemberian materi yang disampaikan oleh Bapak Sapto
Waluyo, dosen STT-NF. Materi yang dibahas di workshop adalah tentang
pengantar jurnalistik di era digital. Sebagai pengantar dalam
menyampaikan materi, beliau menceritakan terlebih dahulu pengalaman
beliau pernah bekerja sebagai wartawan. “pekerjaan sebagai wartawan
lebih sulit dari pada pekerjaan lain, karena pekerjaan lain sudah ada
jalurnya sedangkan pekerjaan wartawan tidak ada jalurnya”, ujar beliau.
Pada
pembahasan materi workshop jurnalistik dibahas begitu cepatnya
perkembangan teknologi yang terjadi sekarang sehingga sangat berpengaruh
terhadap perkembangan media massa. “Sebagai penulis kita harus bisa
mengolah informasi dengan baik terlebih dengan semakin berkembangnya
teknologi kita harus semakin pintar dalam mengolah informasi“, ujar
beliau.
Pada
workshop jurnalistik kali ini juga diajarkan teknik menulis berita.
Untuk dapat menulis berita kita harus memahami terlebih dahulu apa itu
berita. “Dulu berita merupakan sebuah kebaruan tentang suatu kejadian,
peristiwa atau event. Namun sekarang berita bukan hanya kejadian,
peristiwa atau even saja. Sebuah tanggapan terhadap suatu kejadian pun
sekarang bisa dijadikan sebuah berita, dalam membuat berita kita harus
konsisten. Ketika membuat berita informasi yang kita dapatkan harus
berupa realita. “, papar beliau ketika menjelaskan arti dari berita.
Pada
teknik menulis berita, selain ada unsur-unsur berita terdapat
langkah-langkah yang harus kita lakukan juga dalam menulis berita.
Langkah-langkahnya yaitu pertama kita harus bisa menentukan peristiwa
apa yang akan kita jadikan berita. Selanjutnya kita harus tahu pelaku
utamanya lalu kita harus tahu bagaimana proses peristiwa yang terjadi.
Setelah kita sudah tahu peristiwa, pelaku utama dan proses bagaimana
peristiwa itu terjadi kita dapat menyimpulkan dari peristiwa tersebut.
Sesi
selanjutnya adalah pemaparan dari Bapak Mujiran selaku editor dari
Depok News. Beliau memaparkan materi terkait bagaimana membuat berita
kegiatan (ceremony) dengan mudah. Setelah pemaparan dari Bapak Mujiran,
para peserta diajak untuk praktik membuat tulisan dan langsung dibahas
oleh beliau tulisan dari para peserta sehingga para peserta menjadi
lebih paham dalam membuat berita. Setelah pembahasan tentang tulisan
selanjutnya adalah pembagian doorprize untuk peserta yang mengirim
tulisannya paling cepat. Setelah pembagian doorprize kegiatan workshop
ini di tutup dengan foto bersama pemateri dan peserta.
Semoga
kegiatan workshop bisa bermanfaat bagi para kaum muda dalam menulis
informasi dan dapat mengolah informasi dengan baik, karena tujuan dari
worksop jurnalistik ini sendiri adalah melatih untuk bisa menulis dan
untuk membangun budaya agar paham terhadap informasi dan dapat mengolah
infomasi tersebut dengan baik“. Jika kita memiliki potensi dalam menulis
sebaiknya langsung dipublikasikan, jangan kita pendam agar kita tahu
respon apa yang diberikan dari orang lain, karena jika kita mendapatkan
respon positif dari orang lain hal tersebut dapat membuat kita menjadi
lebih semangat dalam menulis”, ujar Bapak Sapto Waluyo di akhir
pemaparan beliau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar