Kenalin, nama lengkap aku Umul Sidikoh biasanya orang-orang panggil dengan sebutan Umul. Bisa dibilang, salah satu mahasiswa yang masih berumur sangat muda, karena di umur 19 tahun sudah memasuki semester 6 di STT Nurul Fikri.
Aku lahir di Tangerang, 13 Mei 1997. Tempat tinggal aku masih di
Tangerang, cuma sekarang udah mulai nge-kost di daerah Depok. Cita-cita
aku sih jadi pengusaha karena sifatnya fleksibel dan tidak dituntut oleh
atasan, dan menjadi penulis buku atau novel. Hobi aku pertama menulis,
yang lainnya olahraga, travelling, touring, baca-baca. Kalo ditanya
tentang motto hidup, ya aku jawabnya " Lakukanlah yang terbaik, atau tidak sama sekali ( Do be The Best, or Nothing) ".
Berlatar
belakang Siswa SMA jurusan IPA, di salah satu Sekolah Negeri di Kota
Tangerang. Sejak SMA, pelajaran yang paling disuka yaitu Kimia
(Chemistry). Entah, padahal itu pelajaran lumayan sulit, dimana harus
hafal ikatan-ikatan kimia, yang pasti bukan ikatan aku dan kamu *eh.
Namanya juga SMA Negeri, ya pastinya pas lulus SMA maunya juga kuliah di
Universitas/Kampus Negeri. Dari SD-SMA memang Sekolahnya Negeri,
makanya ingin nantinya Kuliah Negeri juga. Sekolah Dasar di SDN BOJONG
04, Sekolah Menengah Pertama di MTSN Cipondoh Tangerang, dan Sekolah
Menengah Atas di SMAN 9 Tangerang.
Menjelang
Ujian Nasional (UN) formulir pendaftaran dan kelengkapan berkas untuk
mendaftar di kampus-kampus favorit-pun disiapkan, dan pilihan jurusan
pastinya jurusan kimia. Berniat menjadi seorang kimia analyst, biar bisa
menemukan ramuan anti galau (eh salah, biar kesukaan terhadap pelajaran
kimia lebih tersalurkan dan juga lebih dalam lagi ilmunya).
Daftar
melalui jalur SNMPTN, yaitu lewat nilai Raport. Namun belum menjadi
rezeki aku. Dan akhirnya mencoba dijalur SBMPTN, dan ternyata masih
belum lolos juga. Melihat teman-teman pada lolos di PTN, rasanya hati
gundah gulana. Tidak cuma sampai disitu, tiap PTN punya jalur untuk
penerimaan mahasiswa barunya. Misalnya di Universitas Indonesia (UI) ada
SIMAK UI dan dikampus lainnya tidak jauh beda. Dan akhirnya aku mencoba
di UIN Syarif Hidayatullah, berangkat bareng-bareng sama temen-temen
SMA. Pas di pengumuman kelulusan, kenapa mereka lolos seleksi dan aku
engga? Sempet ngedrop perihal masuk PTN tersebut, dana akhirnya berniat
untuk mengikuti tes di tahun berikutnya saja.
Oke,
selang beberapa bulan lulus. Tidak kuliah, rasanya jadi manusia engga
jelas dirumah. Dan tiba-tiba dapet info dari salah satu Ustadz, ada
Beasiswa Studi Berprestasi di STT Nurul Fikri, Depok. Dan aku berfikir, mungkin ini salah satu jawaban do’a aku selama ini.
Tanpa
berfikir dengan waktu yang lama, berkas-berkas yang merupakan syarat
untuk lolos jadi mahasiswa BEASTUDI pun dipersiapkan. Oke, and then itu
pertama kalinya ke Depok sendirian untuk serah berkas ke kampus. Selang
beberapa hari, ternyata buka website nurulfikri.ac.id aku lolos seleksi
berkas. Langkah selanjutnya dari seleksi berkas adalah seleksi akademik
dan seleksi wawancara.
Sempat
kaget sih, anak IPA tiba-tiba ketika seleksi akademik ternyata
soal-soalnya jauh berbeda dengan pelajaran di SMA dahulu. Waktu tes
wawancara diselingi dengan tes baca Qur’an, masih inget banget dulu yang
tes Bapak Mgs Hendri (Alm), semoga beliau bahagia di Surga-Nya
sekarang. Aamiin.
Langsung ke intinya, akhirnya aku Umul Sidikoh lolos Beastudi Penuh S1 di Kampus STT Terpadu Nurul Fikri.
Pokoknya bersyukur banget, ternyata Allah punya jalan-Nya sendiri biar
aku bisa kuliah dan engga gundah gulana. Disaat orang-orang pusing
mikirin biaya kuliah yang katanya melangit, aku udah engga pusing
mikirin hal itu, yang penting aku bisa kontribusi dan jalanin apa yang
ada pada surat perjanjian Beasiswa Penuh S1 tersebut.
Awalnya
aku bangga, dengan beasiswa yang aku dapatkan itu. Tapi semenjak masuk
ke dunia perkuliahan, kok aku malah malu menerima beasiswa tersebut.
Kesannya aku ngerasa berbeda dengan teman-teman lainnya yang bisa biaya
kuliah dengan bayaran mereka sendiri. Mulai dari ngumpul-ngumpul,
ngerjain tugas, ngobrol asik, dsb. Seperti ada kubu tersendiri dengan
mahasiswa regular biasa dan mahasiswa beastudi.
Akhirnya
kesan tak nyaman pun terasa, aku ngerasa perbedaan itu mulai muncul.
Entah, apa yang melandasi hal itu sehingga timbul kubu-kubu seperti itu.
Nah aku malah engga mau ambil pusing perihal hal-hal kaya gitu, jadi
mulai di abaikan. Memang niatnya dikampus untuk kuliah, menimba ilmu dan
berprestasi. Kenapa harus malu jadi Mahasiwa/i Beastudi? Sedangkan kamu
sudah dijamin untuk kuliah tanpa harus memikirkan biaya kuliah yang
kini melangit. Seharus kamu-kamu yang mendapatkan kesempatan itu,
bersyukur. Karena banyak dari teman-teman kalian, yang kuliah hanya
menjadi angan-angan mereka. Dan sekarang, ketika diberikan kesempatan
untuk kuliah, maka maksimalkan kesempatan itu.
Di
STT ada beberapa jabatan dan organisasi yang udah aku pilih dan
laksanakan. Tahun 2015, aku menjabat sebagai staff Departemen
Kemuslimahan LDK SENADA STT NF dan merangkap jabatan sebagai Staff
Pendidikan & Keilmuan BEM STT NF 2015, aku pernah menjadi salah satu
pegurus terbaik periode September-Oktober BEM STT NF 2015. Di tahun
2016, aku dapet amanah menjadi Kepala Komisi (III) Kelembagaan dan
Kaderisasi DPM STT NF 2016. Dan di tahun 2017 ini, aku masih melanjutkan
amanah di DPM, yaitu Kepala Komisi Kaderisasi Dewan SANUBARI DPM STT NF
2017.
Pada
bulan Mei 2015, aku pernah menjadi Volunteer (Sukarelawan) di acara
se-Asia yaitu GNOME. Asia Summit 2015. Dan karena acara itu
penyelenggaranya dari Komunitas GLiB (GNU/Linux Bogor), aku akhirnya
gabung di komunitas itu sampai sekarang.
Dan
pada bulan Agustus 2015, aku jadi perwakilan kampus pada acara
Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional yang dilaksanakan oleh
Kemenristek Dikti tiap dua tahun sekali. Aku mewakili kampus pada cabang
lomba Tilawatil Qur’an, dan masa karantina 8 hari di Makara Universitas
Indonesia selama pelaksanaan lomba berlangsung.
Dan
diakhir 2015, tepatnya pada bulan November. Aku mendapatkan tugas
sebagai Ketua Pelaksana acara Seminar Teknologi, dimana pada acara
tersebut mampu menghadirkan perwakilan dari Kominfo yaitu Pak Bambang
(biasa di sapa dengan Pak Ibenk) dan StartUp E-fishery.
Pada
bulan Oktober 2016, aku menjadi salah satu pembicara di acara Se-Asia
yaitu OpenSUSE Asia Summit 2016, yang bertempat di Jogja. Mengangkat
judul pada presentasi yang disampaikan yaitu “Women Contribution In
Technology Era’s”.
Dan
di tahun 2016, aku menjadi salah satu Ambassador Kampus, yaitu Baidu
Campus Ambassador Batch 2. Bukan hanya itu, karena kegemaran aku dalam
menulis. Pernah menjadi salah satu penulis pada tahun 2016 di
Technomuslim.com dan sekarang sedang menjadi penulis paruh waktu pada
salah satu dosen di kampus. Dan ketika semester 4, aku pernah menjadi
Asistan Dosen Lab pada mata kuliah Basis Data 1.
Pada
rilis BlankOn X Tambora, aku sebagai salah satu Tim Dokumentasi pada
rilis tersebut. BlankOn apa? Itu salah satu Operating System Opensource
karya para pemuda Indonesia.
Di
tahun 2017 ini belum ada hal-hal berkesan dan menarik. Sekarang aku
lagi sibuk mengerjakan skripsi, karena aku pengen lulus 3,5 tahun.
Target aku yaitu umur 20 tahun udah punya gelar S.Kom. Setiap orang
punya mimpinya masing-masing, ya salah satu mimpi aku itu. Kalo punya
mimpi, yang dibuat target, dilaksanakan, jangan cuma sekedar mimpi dan
angan-angan. Dan jangan lupa, do’anya juga diperkuat, karena penentu
akhir dari Kuasa-Nya.
Jangan
malu, kamu jangan jadi mahasiswa apa adanya. Tapi jadi mahasiswa yang
ada apanya ( punya keahlian atau prestasi khusus, karena masa muda tidak
bisa diulang kembali). Mahasiswa regular biasa, maupun mahasiswa
beastudi, kalian semua sama. Tidak ada perbedaan derajat, terkadang
hanya diri kalian yang membuat perbedaan tersebut.
Mulai-lah beraksi, dan jadikan hidup yang berarti..