Social Icons

RAKHA DIASRY

Pages

Senin, 28 Mei 2018

Workshop Jurnalistik STT-NF Season 2

 Workshop Jurnalistik STT-NF Season 2

Ahad, 05 Mei 2018. STTNF kembali mengadakan workshop Jurnalistik season 2, sebelumnya telah dilakukan season 1 pada Sabtu 24 Maret 2018 dengan tema yang sama, yaitu ‘Jurnalistik untuk generasi milenial’. Acara ini dilaksanakan di ruang B2-204 dari pukul 09.30 - 13.30 WIB. Workshop jurnalistik dibagi menjadi beberapa sesi, yaitu sesi pemberian materi dan sesi praktik menulis berita.
Sesi pertama adalah pemberian materi yang disampaikan oleh Bapak Sapto Waluyo, dosen STT-NF. Materi yang dibahas di workshop adalah tentang pengantar jurnalistik di era digital.  Sebagai pengantar dalam menyampaikan materi, beliau menceritakan terlebih dahulu pengalaman beliau pernah bekerja sebagai wartawan. “pekerjaan sebagai wartawan lebih sulit dari pada pekerjaan lain, karena pekerjaan lain sudah ada jalurnya sedangkan pekerjaan wartawan tidak ada jalurnya”, ujar beliau.
Pada pembahasan materi workshop jurnalistik dibahas begitu cepatnya perkembangan teknologi yang terjadi sekarang sehingga sangat berpengaruh terhadap perkembangan media massa. “Sebagai penulis kita harus bisa mengolah informasi dengan baik terlebih dengan semakin berkembangnya teknologi kita harus semakin pintar dalam mengolah informasi“, ujar beliau.
Pada workshop jurnalistik kali ini juga diajarkan teknik menulis berita. Untuk dapat menulis berita kita harus memahami terlebih dahulu apa itu berita. “Dulu berita merupakan sebuah kebaruan tentang suatu kejadian, peristiwa atau event. Namun sekarang berita bukan hanya kejadian, peristiwa atau even saja. Sebuah tanggapan terhadap suatu kejadian pun sekarang bisa dijadikan sebuah berita, dalam membuat berita kita harus konsisten. Ketika membuat berita informasi yang kita dapatkan harus berupa realita. “, papar beliau ketika menjelaskan arti dari berita.
Pada teknik menulis berita, selain ada unsur-unsur berita terdapat langkah-langkah yang harus kita lakukan juga dalam menulis berita. Langkah-langkahnya yaitu pertama kita harus bisa menentukan peristiwa apa yang akan kita jadikan berita. Selanjutnya  kita harus tahu pelaku utamanya lalu kita harus tahu bagaimana proses peristiwa yang terjadi. Setelah kita sudah tahu peristiwa, pelaku utama dan proses bagaimana peristiwa itu terjadi kita dapat menyimpulkan dari peristiwa tersebut.
Sesi selanjutnya adalah pemaparan dari Bapak Mujiran selaku editor dari Depok News. Beliau memaparkan materi terkait bagaimana membuat berita kegiatan (ceremony) dengan mudah. Setelah pemaparan dari Bapak Mujiran, para peserta diajak untuk  praktik membuat tulisan dan langsung dibahas oleh beliau tulisan dari para peserta sehingga para peserta menjadi lebih paham dalam membuat berita. Setelah pembahasan tentang tulisan selanjutnya adalah pembagian doorprize untuk peserta yang mengirim tulisannya paling cepat. Setelah pembagian doorprize kegiatan workshop ini di tutup dengan foto bersama pemateri dan peserta.
Semoga kegiatan workshop bisa bermanfaat bagi para kaum muda dalam menulis informasi dan dapat mengolah informasi dengan baik, karena tujuan dari worksop jurnalistik ini sendiri adalah melatih untuk bisa menulis dan untuk membangun budaya agar paham terhadap informasi dan dapat mengolah infomasi tersebut dengan baik“. Jika kita memiliki potensi dalam menulis sebaiknya langsung dipublikasikan, jangan kita pendam agar kita tahu respon apa yang diberikan dari orang lain, karena jika kita mendapatkan respon positif dari orang lain hal tersebut dapat membuat kita menjadi lebih semangat dalam menulis”, ujar Bapak Sapto Waluyo di akhir pemaparan beliau.

Ahad, 05 Mei 2018. STTNF kembali mengadakan workshop Jurnalistik season 2, sebelumnya telah dilakukan season 1 pada Sabtu 24 Maret 2018 dengan tema yang sama, yaitu ‘Jurnalistik untuk generasi milenial’. Acara ini dilaksanakan di ruang B2-204 dari pukul 09.30 - 13.30 WIB. Workshop jurnalistik dibagi menjadi beberapa sesi, yaitu sesi pemberian materi dan sesi praktik menulis berita.
Sesi pertama adalah pemberian materi yang disampaikan oleh Bapak Sapto Waluyo, dosen STT-NF. Materi yang dibahas di workshop adalah tentang pengantar jurnalistik di era digital.  Sebagai pengantar dalam menyampaikan materi, beliau menceritakan terlebih dahulu pengalaman beliau pernah bekerja sebagai wartawan. “pekerjaan sebagai wartawan lebih sulit dari pada pekerjaan lain, karena pekerjaan lain sudah ada jalurnya sedangkan pekerjaan wartawan tidak ada jalurnya”, ujar beliau.
Pada pembahasan materi workshop jurnalistik dibahas begitu cepatnya perkembangan teknologi yang terjadi sekarang sehingga sangat berpengaruh terhadap perkembangan media massa. “Sebagai penulis kita harus bisa mengolah informasi dengan baik terlebih dengan semakin berkembangnya teknologi kita harus semakin pintar dalam mengolah informasi“, ujar beliau.
Pada workshop jurnalistik kali ini juga diajarkan teknik menulis berita. Untuk dapat menulis berita kita harus memahami terlebih dahulu apa itu berita. “Dulu berita merupakan sebuah kebaruan tentang suatu kejadian, peristiwa atau event. Namun sekarang berita bukan hanya kejadian, peristiwa atau even saja. Sebuah tanggapan terhadap suatu kejadian pun sekarang bisa dijadikan sebuah berita, dalam membuat berita kita harus konsisten. Ketika membuat berita informasi yang kita dapatkan harus berupa realita. “, papar beliau ketika menjelaskan arti dari berita.
Pada teknik menulis berita, selain ada unsur-unsur berita terdapat langkah-langkah yang harus kita lakukan juga dalam menulis berita. Langkah-langkahnya yaitu pertama kita harus bisa menentukan peristiwa apa yang akan kita jadikan berita. Selanjutnya  kita harus tahu pelaku utamanya lalu kita harus tahu bagaimana proses peristiwa yang terjadi. Setelah kita sudah tahu peristiwa, pelaku utama dan proses bagaimana peristiwa itu terjadi kita dapat menyimpulkan dari peristiwa tersebut.
Sesi selanjutnya adalah pemaparan dari Bapak Mujiran selaku editor dari Depok News. Beliau memaparkan materi terkait bagaimana membuat berita kegiatan (ceremony) dengan mudah. Setelah pemaparan dari Bapak Mujiran, para peserta diajak untuk  praktik membuat tulisan dan langsung dibahas oleh beliau tulisan dari para peserta sehingga para peserta menjadi lebih paham dalam membuat berita. Setelah pembahasan tentang tulisan selanjutnya adalah pembagian doorprize untuk peserta yang mengirim tulisannya paling cepat. Setelah pembagian doorprize kegiatan workshop ini di tutup dengan foto bersama pemateri dan peserta.
Semoga kegiatan workshop bisa bermanfaat bagi para kaum muda dalam menulis informasi dan dapat mengolah informasi dengan baik, karena tujuan dari worksop jurnalistik ini sendiri adalah melatih untuk bisa menulis dan untuk membangun budaya agar paham terhadap informasi dan dapat mengolah infomasi tersebut dengan baik“. Jika kita memiliki potensi dalam menulis sebaiknya langsung dipublikasikan, jangan kita pendam agar kita tahu respon apa yang diberikan dari orang lain, karena jika kita mendapatkan respon positif dari orang lain hal tersebut dapat membuat kita menjadi lebih semangat dalam menulis”, ujar Bapak Sapto Waluyo di akhir pemaparan beliau.

Workshop Series PKM “Validation Idea 1”




Sabtu (30/9) telah dilaksanakan Workshop PKM “Validation Idea 1” STT Terpadu Nurul Fikri, yang bertempat di Gedung B102. Workshop tersebut dihadiri oleh sejumlah mahasiswa yang telah mendaftar. Pembicara pada acara ini berasal dari Universitas Indoensia angkatan 2014, Andika Deni Prasetya. Andika merepresentasikan tentang validasi ide. Ide adalah hal pertama setelah menemukan suatu permasalahan, untuk kemudian ditindak lanjuti saat PKM dilaksanakan. Sementara itu, pengetahuan tentang validasi ide sangat diperlukan, guna mengetahui apakah ide-ide yang terpikirkan itu perlu dilakukan ke tahap selanjutnya.
Andika merupakan Founder & CEO Daur, ia membawakan slide yang menarik dan penuh inspiratif sehingga membangkitkan antusias dari para peserta. Workshop berlangsung sekitar dua jam. Pada workshop tersebut, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok, dengan masing-masing anggota pada setiap kelompok minimal empat orang.
Workshop mengharuskan peserta untuk aktif, agar peserta mudah untuk mendapatkan arahan dari materi. Dimulai dengan menentukan solusi dari suatu masalah, menuliskan faktor-faktor permasalahan sampai mendapatkan akar dari masalahnya. Kemudian peserta diminta untuk menentukan langkah awal dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Ide-ide yang telah ada, lalu dipresentasikan oleh masing-masing kelompok. Presentasi berjalan begitu kondusif, dengan beberapa tanggapan dari kelompok lain. Andika mampu membuat suasana workshop menjadi lebih hidup.
Workshop ini diadakan oleh BEM STT NF, bekerja sama dengan LPPM STT NF.  PKM itu sendiri merupakan singkatan dari Program Kreativitas Mahasiswa, yang diselenggarakan oleh Dikti. Untuk memberi ruang kepada para mahasiswa yang mempunyai kreativitas di bidang keahliannya. Dengan begitu, mahasiswa STT NF dapat dengan mudah mengembangkan ide-ide yang dimilikinya, karena PKM ini dapat dijadikan sebagai ajang agar bisa terus berkontribusi untuk Negeri.
-Semoga Bermanfaat-
 

Where ?