Social Icons

RAKHA DIASRY

Pages

Selasa, 28 November 2017

Penerimaan Mahasiswa Baru Kampus STT Terpadu Nurul Fikri

4.jpg

🎖🏆🏆🏆🏆🏆🏆🏅

Sekolah Tinggi Teknologi Terpadu Nurul Fikri sebagai bagian dari NF group yang telah berpengalaman selama lebih dari 30 tahun dibidang pendidikan yang memadukan pendidikan kompetensi dan keilmuan di bidang yang sedang dibutuhkan di Era teknologi informasi saat ini dengan pembinaan karakter dan kepribadian islami.

Saat ini STT NF membuka Penerimaan Mahasiswa Baru T.A 2018/2019.

Bebas Uang Pangkal & Uang Gedung. Klik : http://pmb.nurulfikri.ac.id/

📢📢📢📢📢📢📢📢📢

Gelombang I : 1 November s.d 31 Desember 2017

Dapatkan Potongan Biaya Kuliah Rp 1.500.000,-

+ FREE SWEATER STT-NF

⚜️⚜️⚜️⚜️⚜️⚜️⚜️⚜️⚜️


Program Studi:

💻 Informatika

📱 Sistem Informasi

⚜️⚜️⚜️⚜️⚜️⚜️⚜️⚜️⚜️

Pilihan Kelas:

🌄 Reguler Pagi

🌅 Reguler Sore/Karyawan

🌄 Reguler Akhir Pekan

🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰

Keunggulan STT-NF:

👔 100% Lulusan Sudah Bekerja

🎓 1 Juta Bisa Kuliah

🏢 Bebas Uang Pangkal & Uang Gedung

📑 Terakreditasi BAN-PT

✍️ Tersedia Program Beastudi 100%

🔖 Bersertifikasi Nasional & Internasional

🛃 Lingkungan yang Positif & Berkarakter

🎁 Tahsin & Tahfidz

📖 Dosen Profesional Bidang IT Lulusan UI, ITB, Universitas di Jepang & Singapura

💪 Career Development Center

💻 Bekerja sama dengan PT Telkom dengan sistem 3 tahun kuliah dan 1 tahun praktek internship di PT Telkom

🎎 Bimbingan mendapatkan beasiswa untuk Studi S2 (Universitas dalam & luar negeri)

⚜️⚜️⚜️⚜️⚜️⚜️⚜️⚜️⚜️

Location :

Kampus A STT NF : bit.ly/KampusASTTNF

Kampus B STT NF : bit.ly/KampusBSTTNF

Info Selengkapnya :

📝 Alur Pendaftaran 📝

http://pmb.nurulfikri.ac.id/news/7/alur-pendaftaran

➡️ Gelombang Pendaftaran ⬅️

http://pmb.nurulfikri.ac.id/news/8/gelombang-pendaftaran

❗️ Info Program Studi ❗️

http://pmb.nurulfikri.ac.id/news/10/program-studi

✅ Program Pilihan Kelas ✅

http://pmb.nurulfikri.ac.id/news/11/pilihan-kelas

💰 Info Biaya Studi 💰

http://pmb.nurulfikri.ac.id/news/9/biaya-studi

‼️ Daftar Sekarang Juga.. ‼️

http://pmb.nurulfikri.ac.id/daftar

⚜️⚜️⚜️⚜️⚜️⚜️⚜️⚜️⚜️

Join Us :

Facebook : STTTerpaduNF

Twitter : @STTTerpaduNF

Instagram : sttterpadunf

Youtube : youtube.com/STTNF

Line id : sttterpadunf

website : http://nurulfikri.ac.id/

🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰

Call Center :

Telp : (021)7863191 (Zhihan)

HP : 085716243174 (Ricta) 


5.jpg

Program Studi di Kampus STT Terpadu Nurul Fikri

 
V I S I
"Pada tahun 2025 menjadi sekolah tinggi teknologi yang unggul di Indonesia, berbudaya inovasi, berjiwa teknopreneur, dan berkarakter religius."
M I S I
1.  Menyelenggarakan pendidikan tinggi berkualitas yang mengembangkan jiwa kepemimpinan dan teknopreneurship berlandaskan iman dan takwa.
2.  Melaksanakan penelitian yang inovatif dan berorientasi pada pengembangan teknologi masa depan.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tepat guna.
4.   Membangun lingkungan akademik yang kondusif bagi terwujudnya kebebasan akademik, otonomi keilmuan, dan budaya inovasi.
Di Kampus STT Terpadu Nurul Fikri (STTNF) mempunyai 2 Jurusan yaitu Informatika dan Sistem Informasi. Jurusan Informatika adalah salah satu jurusan di STTNF yang mempelajari bagaimana penerapan logika matematika dalam pengelolaan informasi yang dapat meliputi transformasi data atau pengelolaan fakta-fakta simbolik dengan manfaat teknologi komputer seoptimal mungkin.
Kemampuan utama yang akan dimiliki seorang mahasiswa jurusan informatika ini adalah kemampuan untuk berpikir logis dan terstruktur. Pada perkembangan informatika saat ini, mahasiswa jurusan informatika dibantu untuk menguasai ilmu keterampilan rekayasa informatika yang berlandaskan kemampuan untuk memahami, menganalisis dan menilai, menerapkan serta menciptakan software dalam pengelolahan data dengan computer.
Adapun keunggulan dan sistem pembelajaran Jurusan Informatika di Kampus STTNF :
  •     Mengkolaborasikan softskill dan budaya religious dalam pembelajaran
  •     Disertai praktek dan proyek kecil untuk meningkatkan pemahaman
  •    Implementasi nilai-nilai teknopreneurship dan character building dalam pembelajaran

    Mata kuliah
    yang di pelajari dalam Jurusan Informatika ini, adalah :
1. kemampuan dasar programming dan paradigma pemograman
2. membangun perangkat lunak berbasis Web dan Mobi
3. Kemampuan dasar lanjut administrasi sistem dan jaringan 
     4. Pengembangan softskill (karakter, leadership, komunikasi, kreativitas)
     5. Teknopreneurship
     6. Pengelolahan data dasar dan lanjut 
Prospek Kerja Jurusan Informatika, seorang lulusan jurusan informatika diharapkan memiliki kemampuan untuk mengembangkan Software (Mobile, Web, Front-End), IT Consultan, Analyst, & Programmer, System Analyst & System Integrator, Database Analyst/Designer & Administrator, IT Startup Founder, Network Enginer, Network/System Designer & Administrator, dan Akademisi Informatika.
Jurusan Sistem Informasi adalah  gabungan dari Ilmu Komputer, Ekonomi, Manajemen, dan Bisnis. Fokusnya tetap di bidang software (programming), tapi lebih kea rah penerapan ke bisnis perusahaan. Tidak heran banyak mata kuliah sistem informasi ini merujuk ke ekonomi manajemen yang berbasis IT.
Berikut Keunggulan & Pembelajaran Jurusan Sistem Informasi :

1. Mengkolaborasikan softskill dan budaya religious dalam pembelajaran

2. Disertai praktek dan proyek kecil untuk meningkatkan pemahaman

3. Implementasi nilai-nilai teknopreneurship dan character building dalam pembelajaran
Mata kuliah yang di pelajari dalam Jurusan Sistem Informasi ini, adalah :

1. Kemampuan dasar programming

2. Kemampuan manajemen, analisis dan pemecahan masalah

3. Kemampuan dasar sistem informasi (SI)

4. Pengembangan softskill (karakter, leadership, komunikasi, kreativitas)

5. Teknopreneurship

6. Terapan sistem informasi (ERP, CRM, E-Government, SI, Akuntansi, dll)

7. Proyek Tata Kelola Sistem Informasi/Enterprise Information System

   
Prospek Kerja Jurusan Sistem Informasi, dengan menekankan segi analisis dan manajemen, lulusan Sistem Informasi sangat cocok untuk masuk sebagai ahli IT di perusahaan. Kemampuan menggabungkan bisnis dengan programming sering menjadi kendala bagi seorang programmer yang lebih fokus ke sisi teknis seperti Jurusan Informatika.
Lulusan Sistem Informasi bisa bekerja sebagai, diantaranya :
Information System Consultant, Analyst, & Programmer
1. Information System Designer & Implementation

2. IT/IS Officer

3. Web Content Manager

4. Database Analyst/Designer & Administrator

5. Information System Strategic Planner & Auditor

6. IT Startup Founder

7. e-Business / e- Commerce Manager
     8. Akademisi Sistem Informasi
Adapun title yang di kedua Jurusan ini adalah Sarjana Komputer (S.Kom)
Demikian ulasan Program Studi di Kampus STT Terpadu Nurul Fikri, semoga dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan teman – teman yang sedang mencari jurusan yang paling sesuai dengan minat dan bakat teman – teman.
Note : Saat ini Kampus STT Terpadu Nurul Fikri sedang membuka Penerimaan Mahasiswa Baru TA 2018/2019. Dapatkan Potongan Biaya Kuliah di setiap Gelombang. Di Kampus STTNF Bebas Uang Gedung dan 1 Juta Sudah bisa Kuliah, Jaminan 100% bekerja. Silahkan daftar sekarang juga di pmb.nurulfikri.ac.id dan untuk info lebih lanjut Anda bisa cek Website STTNF di www.nurulfikri.ac.id

Jumat, 10 November 2017

Kemudahan Berpendapat dengan Teknologi

Kemudahan Berpendapat dengan Teknologi

Sudah banyak hal yang biasa kita lakukan dengan menggunakan bantuan teknologi, dengan teknologi ini membuat kita menjadi mudah dalam melakukan apapun. Sekarang, dengan teknologi kita dapat menyampaikan gagasan kita ke publik secara efektif untuk mendorong perubahan publik. Dan ada suatu kejadian di Amerika yang memperlihatkan fenomena pertarungan pendapat. Pemuda Amerika melakukan gerakan mengungkapkan pendapat di akun media sosial dengan penggunaan hastag #MakeLibertyWin dan #MakeDiscourseCivilAgain, gerakan ini berhasil.

Para pemuda ini menyebarkan pendapat mereka untuk menuntut kampus mereka dengan menggunakan foto dan video di media sosial. Foto dan video yang mereka sebarkan membuat banyak orang mengambil tindakan di kampus mereka, sehingga tuntutan mereka tersampaikan. Hastag yang di sebarkan mereka bukan hanya sekedar karakter di media sosial, melainkan hastag merupakan bagian dari sistem advokasi yang inovatif.

Setiap orang di seluruh dunia banyak menemukan orang yang sependapat dengan mereka dengan saling berbagi melalui akun media sosial, mereka terlibat dalam percakapan virtual tentang ideologi mereka dan saling memberi inspirasi untuk mewujudkan gagasan, walaupun mereka belum pernah bertemu.

Teknologi telah memperluas sararana untuk mengemukakan pendapat, selain itu dengan teknologi juga kita dapat membuat pengumpulan dana, mendistribusikan petisi dan teknologi memberikan kecepatan dan kekuatan baru untuk advokat. Jika sebuah pesan yang di sebarkan itu benar, mungkin pesan itu akan menjadi ‘virus’ dan menjadi katalisator perubahan ideologis di seluruh komunitas.

Kini, untuk menyebarkan gagasan dan mencari dukungan ada dua cara, yaitu denga cara online dan offline. Para aktivis memanfaatkan kedua cara tersebut untuk memaksimalkan penyebaran gagasan ideologis mereka di dunia. Selain untuk menyebarkan gagasan ideologis, media sosial juga bisa menjadi sarana permusuhan terhadap gagasan tertentu yang tidak di setujui oleh beberapa orang.

Facebook, Twitter dan Instagram memberi kenyamanan dengan memudahkan kita dalam penyaringan pesan yang ingin kita ketahui. Jika kita tidak menyukainya, kita bisa menghapusnya. Sekarang sudah banyak media sosial yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan siapa saja yang bisa terhubung dengan kita dan memilih gagasan yang kita inginkan saja. Pada akhirnya, ini mengarah pada momen keputusan, seruan untuk bertindak di mana kita memutuskan apakah kita ingin tinggal di ruang gema virtual atau terlibat dalam wacana sehat dengan orang-orang yang dapat menantang dan memperluas gagasan kita.

-Semoga Bermanfaat-
Editor : Naf/Uml

Sudah banyak hal yang biasa kita lakukan dengan menggunakan bantuan teknologi, dengan teknologi ini membuat kita menjadi mudah dalam melakukan apapun. Sekarang, dengan teknologi kita dapat menyampaikan gagasan kita ke publik secara efektif untuk mendorong perubahan publik. Dan ada suatu kejadian di Amerika yang memperlihatkan fenomena pertarungan pendapat. Pemuda Amerika melakukan gerakan mengungkapkan pendapat di akun media sosial dengan penggunaan hastag #MakeLibertyWin dan #MakeDiscourseCivilAgain, gerakan ini berhasil.

Para pemuda ini menyebarkan pendapat mereka untuk menuntut kampus mereka dengan menggunakan foto dan video di media sosial. Foto dan video yang mereka sebarkan membuat banyak orang mengambil tindakan di kampus mereka, sehingga tuntutan mereka tersampaikan. Hastag yang di sebarkan mereka bukan hanya sekedar karakter di media sosial, melainkan hastag merupakan bagian dari sistem advokasi yang inovatif.

Setiap orang di seluruh dunia banyak menemukan orang yang sependapat dengan mereka dengan saling berbagi melalui akun media sosial, mereka terlibat dalam percakapan virtual tentang ideologi mereka dan saling memberi inspirasi untuk mewujudkan gagasan, walaupun mereka belum pernah bertemu.

Teknologi telah memperluas sararana untuk mengemukakan pendapat, selain itu dengan teknologi juga kita dapat membuat pengumpulan dana, mendistribusikan petisi dan teknologi memberikan kecepatan dan kekuatan baru untuk advokat. Jika sebuah pesan yang di sebarkan itu benar, mungkin pesan itu akan menjadi ‘virus’ dan menjadi katalisator perubahan ideologis di seluruh komunitas.

Kini, untuk menyebarkan gagasan dan mencari dukungan ada dua cara, yaitu denga cara online dan offline. Para aktivis memanfaatkan kedua cara tersebut untuk memaksimalkan penyebaran gagasan ideologis mereka di dunia. Selain untuk menyebarkan gagasan ideologis, media sosial juga bisa menjadi sarana permusuhan terhadap gagasan tertentu yang tidak di setujui oleh beberapa orang.

Facebook, Twitter dan Instagram memberi kenyamanan dengan memudahkan kita dalam penyaringan pesan yang ingin kita ketahui. Jika kita tidak menyukainya, kita bisa menghapusnya. Sekarang sudah banyak media sosial yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan siapa saja yang bisa terhubung dengan kita dan memilih gagasan yang kita inginkan saja. Pada akhirnya, ini mengarah pada momen keputusan, seruan untuk bertindak di mana kita memutuskan apakah kita ingin tinggal di ruang gema virtual atau terlibat dalam wacana sehat dengan orang-orang yang dapat menantang dan memperluas gagasan kita.

-Semoga Bermanfaat-
Editor : Naf/Uml

Mahasiswi STT Nurul Fikri di Tokyo, Jepang


 Mahasiswi STT Nurul Fikri di Tokyo, Jepang

Siapa yang tak kenal dengan Negeri Sakura itu?

         Ketika diumumkan bahwa kegiatan openSUSE.Asia Summit 2017 di Jepang, saya langsung berfikir “Kesempatan untuk bertemu dengan para pengguna, pengembang serta komunitas openSUSE dari berbagai macam negara dan berkunjung ke Tokyo, Jepang.”
           Pendaftaran Call of Paperuntuk menjadi salah pembicara pada acara tersebut dibuka pada Tanggal 7 Juli dan batas pengumpulan terakhir pada 14 Agustus 2017. Selama masa pendaftaran tersebut, rasanya ingin mengumpulkan (submit) ide, namun ada rasa bimbang dalam hati “Apakah ide tersebut akan lolos seleksi?” dan “Apakah ide ini perlu dan menarik untuk disampaikan?”.
          Seminggu sebelum pendaftaran ditutup, terus mengecek dan membuka website pendaftaran, tapi dengan hasil kosong. Akhirnya bertanya-tanya dengan teman yang lain, namun masih satu komunitas dengan saya yaitu GliB. Mendapat dorongan untuk mendaftar dan beberapa teman sebelumnya sudah mengumpulkan idenya.
            Akhirnya saya memutuskan mengumpulkan ide pada tanggal 14 Agustus 2017, tepat pada hari terakhir pendaftaran “Call of Paper” tersebut. Saya memilih untuk membawakan materi tentang LibreOffice”, dengan judul Write Your Story with OpenSource”.
              Rasanya tak sabar, menunggu kabar pengumuman melalui e-mail. Pengumuman diumumkan pada tanggal 4 September 2017. Pada malam pengumuman beberapa teman bercerita telah mendapat pesan konfirmasi bahwa idenya lolos. Dalam hati “Kok saya belum ada e-mail masuk ya, apa tidak lolos?”, dan selang beberapa puluh menit kemudiansaya mendapatkan pesan masuk baru pada e-mail. Allhamdulillah, pesannya berupa konfirmasi dari Fominobu Takeyama bahwa ide saya lolos dan akan menjadi salah satu pembicara pada acara openSUSE.Asia Summit 2017 di Tokyo, Jepang.
            Sejak pemberitahuan itu saya dapatkan, saatnya mulai urus surat-surat untuk keberangkatan. Dibantu dengan Om Edwin Zakaria dan beberapa teman lainnya. Dimulai dari Passport (maklum belum punya) dan kemudian pesan tiket pesawat, penginapan dan terakhir mengurus Visa kunjungan ke negera Jepang. Setelah semuanya terurus, saatnya menyelesaikan presentasi yang akan saya bawakan pada acara tersebut.
          Bahagia rasanya bisa mengunjungi Jepang dan menjadi salah satu pembicara pada acara openSUSE. Asia Sumiit 2017. Jepang sejak dulu menjadi salah satu negara yang ingin saya kunjungi, dan akhirnya saya bisa merasakannya.
          Finally, pokoknya banyak banget pengalaman yang didapat dari acara tersebut. Kenangan-kenangan yang terjadi disana akan sulit untuk dilupakan.
Terima kasih semua untuk semuanya, terutama panitia lokal yang telah bekerja keras untuk berlangsungnya acara keren tersebut.


          Udah telat belum ya?. Pasti banyak yang bertanya-tanya, “Apa itu openSUSE. Asia Summit?”. Oh iya, sebelumnya saya ingin menjelaskan tentang openSUSE. Asia Summit. openSUSE Asia Summit adalah acara yang mempertemukan kontributor dan pengguna openSUSE. Acara yang diadakan setiap tahun ini dilaksanakan pada tiap tempat yang berbeda dimulai dan dilaksanakan selama dua hari.
                Di sini mereka bisa saling berbagi pengalaman, belajar teknologi perangkat lunak bebas dan open source, hingga bincang-bincang bebas terutama mempromosikan openSUSE di seluruh dunia dan di Indonesia khususnya, supaya semakin banyak orang yang tertarik dengan openSUSE dan berusaha jadi pengguna maupun kontributor, menyatukan pengguna openSUSE di Indonesia dan Asia untuk meningkatkan kualitas jaringan dan kolaborasi, memperluas penetrasi openSUSE di sektor bisnis dan pemerintahan, serta menginspirasi orang-orang mengenai kebebasan di dunia FLOSS.
               openSUSE.Asia Summit sudah tiga kali dilaksanakan, dan pada tahun ini akan segera terlaksana kembali. Sebelumnya, tahun 2014 di Beijing/Tiongkok kemudian tahun 2015 di Taipei, tahun 2016 dilaksanakan di Yogyakarta Indonesia tepatnya di UIN Sunan Kalijaga dan pada tahun 2017 ini dilaksanakan di Tokyo Jepang tepatnya di Universitas Komunikasi Elektro. Pada tahun 2017, kegiatan dilaksanakan pada tanggal 21-22 Oktober 2017.


Sampai jumpa di tahun depan.
Senang bisa berjumpa dengan kalian!

Senin, 09 Oktober 2017

Workshop Series PKM “Validation Idea 1”

Workshop Series PKM “Validation Idea 1”


Sabtu (30/9) telah dilaksanakan Workshop PKM “Validation Idea 1” STT Terpadu Nurul Fikri, yang bertempat di Gedung B102. Workshop tersebut dihadiri oleh sejumlah mahasiswa yang telah mendaftar. Pembicara pada acara ini berasal dari Universitas Indoensia angkatan 2014, Andika Deni Prasetya. Andika merepresentasikan tentang validasi ide. Ide adalah hal pertama setelah menemukan suatu permasalahan, untuk kemudian ditindak lanjuti saat PKM dilaksanakan. Sementara itu, pengetahuan tentang validasi ide sangat diperlukan, guna mengetahui apakah ide-ide yang terpikirkan itu perlu dilakukan ke tahap selanjutnya.
Andika merupakan Founder & CEO Daur, ia membawakan slide yang menarik dan penuh inspiratif sehingga membangkitkan antusias dari para peserta. Workshop berlangsung sekitar dua jam. Pada workshop tersebut, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok, dengan masing-masing anggota pada setiap kelompok minimal empat orang.
Workshop mengharuskan peserta untuk aktif, agar peserta mudah untuk mendapatkan arahan dari materi. Dimulai dengan menentukan solusi dari suatu masalah, menuliskan faktor-faktor permasalahan sampai mendapatkan akar dari masalahnya. Kemudian peserta diminta untuk menentukan langkah awal dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Ide-ide yang telah ada, lalu dipresentasikan oleh masing-masing kelompok. Presentasi berjalan begitu kondusif, dengan beberapa tanggapan dari kelompok lain. Andika mampu membuat suasana workshop menjadi lebih hidup.
Workshop ini diadakan oleh BEM STT NF, bekerja sama dengan LPPM STT NF.  PKM itu sendiri merupakan singkatan dari Program Kreativitas Mahasiswa, yang diselenggarakan oleh Dikti. Untuk memberi ruang kepada para mahasiswa yang mempunyai kreativitas di bidang keahliannya. Dengan begitu, mahasiswa STT NF dapat dengan mudah mengembangkan ide-ide yang dimilikinya, karena PKM ini dapat dijadikan sebagai ajang agar bisa terus berkontribusi untuk Negeri.
-Semoga Bermanfaat-

Keunggulan KULIAH DI STTNF


Selasa, 06 Juni 2017

4 Cara Teknologi Berkontribusi Pada Perguruan Tinggi

Survei memberi peringkat pada negara - negara yang terbaik dalam segi pendidikannya. Di sinilah teknologi bisa membantu dalam bidang pendidikan. Negara yang terbaik pendidikan perguruan tingginya adalah Virginia. Ketika sudah berada pada jenjang pendidikan tinggi, siswa di Virginia tampaknya memiliki masa depan yang bagus.
Virginia berada pada posisi teratas dalam sebuah studi tahunan dari perusahaan keuangan SmartAsset yang membandingkan perguruan tinggi negeri dan universitas empat tahun berdasarkan tingkat kelulusan sarjana, harga bersih, pengembalian investasi 20 tahun dan rasio mahasiswa per fakultas.Tahun ini akan semakin meningkat karena negara ini telah memanfaatkan teknologi bagi siswa dalam sistem pembelajarannya.
Berikut ini beberapa sistem pendidikan yang digunakan pada perguruan tinggi di Virginia :
1. Kursus TI yang sedang Tren
Pekerjaan cybersecurity sangat diminati, dan universitas di Virginia telah berhasil dalam memberikan pengalaman langsung. Sebuah artikel di Universities.com mengatakan, dengan kelas di sore hari, program ini sangat sesuai untuk para profesional teknologi mid-career. Program juga menyediakan sejumlah pengalaman langsung, termasuk tempat tinggal dimana siswa bisa menghabiskan waktu di perusahaan keamanan dunia maya. "Program George Mason berada di garis depan pendidikan cybersecurity melalui keterlibatan kami dengan komunitas area metropolitan Washington yang berkembang dan kelas penelitian kami," kata Angelos Stavrou, seorang profesor ilmu komputer GMU, dalam artikel tersebut.
2. Universitas Membina Inovasi Melalui Teknologi
GMU telah mendapat kabar baru-baru ini untuk penggunaan inovatif pencetakan 3D. WTOP melaporkan bahwa lima mahasiswa bioteknologi membuat lengan palsu buatan tangan untuk pemain biola yang berusia 10 tahun. Untuk menumbuhkan kreativitas serupa, University of Virginia di Charlottesville, Va, menciptakan sebuah inisiatif untuk mendukung kewirausahaan dan inovasi baik di dalam maupun di luar kampus. Lab universitas itu seluas 10.000 kaki persegi ruang kerja, alat pembuat dan teknologi lainnya terssedia. Dengan memanfaatkan hal ini, bersama dengan mentoring dari pakar industri, UVA berharap bahwa ruang tersebut dapat mendukung "tim multi-disiplin yang mengembangkan teknologi berdampak tinggi yang dapat menjadi basis usaha baru."
3. Kampus Bersejarah dengan Teknologi Cutting-Edge
Meskipun College of William & Mary di Williamsburg, Va, adalah universitas tertua kedua di Amerika Serikat, tidak berarti universitas tersebut tidak dapat menawarkan kepada siswa teknologi hebat. EdTech melaporkan bahwa sekolah tersebut mampu membawa akses internet ke setiap gedung di kampus. "Perguruan tinggi tersebut memasang sekitar 1.500 titik akses kabel dan nirkabel yang mendukung protokol 802.11b, g dan sebuah protokol," menurut laporan artikel tersebut. Staf IT menyembunyikan AP kabel dan nirkabel di podium tertutup dan elemen dekoratif sehingga mereka bisa memberikan akses internet di mana-mana tanpa mengorbankan sejarah kampus.
4. Ruang Terampil Teknologi Mendukung Prestasi Siswa
Virginia Tech di Blacksburg, Va, memiliki teknologi leveraged untuk meningkatkan prestasi dalam program matematika pemula dengan menciptakan Math Emporium, lab seluas 60.000 kaki persegi. EdTech melaporkan bahwa lab tersebut dilengkapi dengan lebih dari 530 iMac Apple dan tutor di tempat untuk memfasilitasi kursus matematika mandiri, studi terbuka dan kerja kelompok.

Jumat, 02 Juni 2017

TKI Mengisi Hari Libur Mereka dengan Belajar Coding


Pekerja rumah tangga Indonesia yang berada diluar negeri atau biasa disebut TKW, memiliki kesempatan untuk mendapatkan keterampilan coding, berkat kursus baru yang diselenggarakan di negara tempat mereka bekerja. Kursus pengkodean selama dua bulan ini, dijalankan oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Pemerintah Indonesia, dan serupa dengan yang sudah mulai dijalankannya di Indonesia untuk ibu rumah tangga, yang disebut "Coding Mum."
Sekitar dua juta orang Indonesia berada di luar negeri sebagai pekerja rumah tangga di seluruh dunia. Sekitar 125.000 orang Indonesia dipekerjakan sebagai pekerja rumah tangga DiSingapura, Dan 151.000 di Hong Kong. Bekraf, yang memulai kelas di Singapura pada awal Januari, juga sudah memulai kelas coding di Hong Kong pada akhir pekan bulan April kemarin.
22222222
Badan tersebut berencana untuk menawarkan kursus di Malaysia, Taiwan dan Arab Saudi, namun tidak belum menyatakan kapan kelas-kelas dinegara-negara tersebut akan dimulai. Kursus ini sangat populer di Singapura dan Hong Kong lebih dari 160 orang telah mendaftarkan diri mereka untuk kursus di kedua kota tersebut. Saat ini, 10 pekerja rumah tangga telah lulus dari program studi di Singapura, dengan 10 kelas lainnya di Singapura, kata Setia Darma, seorang sukarelawan dari Coding Mum, yang merupakan koordinator kursus di Singapura. 40 lainnya sudah memulai kursus di Hong Kong pada pekan terakhir bulan April kemarin.
Belajar coding tidak mudah bagi pekerja rumah tangga ini mereka harus meluangkan waktu sebanyak tiga jam di sana pada hari libur mereka, dan tidak lupa mengerjakan pekerjaan rumah mereka di malam harinya, setelah pekerjaan rumah tangga mereka selesai. "Sebagian besar hanya bisa [ngoding] begitu tugas rumah tangga selesai dan anak-anak yang dirawat sudah tertidur," kata Darma melalui email ke Mashable .
Mereka juga harus membeli laptop mereka sendiri untuk mengikuti kelas ini, yang berasal dari gaji mereka. PRT Indonesia direkomendasikan memiliki gaji $ 550 ($ 394) per bulan di Singapura, menurut Kedutaan Besar Indonesia, sementara pekerja rumah tangga di Hong Kong mendapatkan upah minimum HKD $ 4.310 ($ 554) per bulan. Kedua Negara ini mengizinkan hari libur untuk pekerja rumah tangga.
Codingan yang mereka pelajari
Tim Coding Mum mengatakan bahwa mereka mengadaptasi kursus untuk pekerja rumah tangga, yang setara dengan anak SMA, dibandingkan dengan rata-rata pendidikan pra-universitas dan perguruan tinggi untuk ibu-ibu yang rumahan di Indonesia. Kursus Coding Mum yang asli menampilkan pengelolaan database HTML, CSS, Javascript dan SQL, namun kursus baru yang ditawarkan kepada pekerja rumah tangga telah dibagi menjadi tiga tingkat, berdasarkan pada tingkat kesulitan yang mereka hadapi.
33333333
Kelas juga lebih kecil karena intensitasnya benar-benar kursus, di mana setiap mentor masing-masing mendapat sekitar 2-4 siswa.
"Kami ingin mereka semua menjadi sukses kelasnya tidak hanya satu arah, ada banyak metode pembelajaran, dan kami benar-benar duduk bersama mereka," Darma menambahkan. "Mentor [membimbing] mereka agar mereka bisa lebih memahami konsep dan praktik pemrograman web."
Coding Mum berencana untuk merekrut lebih banyak mentor sehingga bisa memperluas setiap ukuran kelas, kata Darma. "Saya harus mengatakan ini bukan tugas yang mudah," tambahnya. "Kita perlu menemukan individu yang memiliki latar belakang TI yang relevan dan yang paling penting bersedia menjadi sukarelawan untuk membantu."
Coder yang diminati di Indonesia perusahaan lokal Go-Jek mengakuisisi dua startup India tahun lalu dalam upaya merekrut pemrogram yang berbakat di negara tersebut, sementara Uber berusaha membawa coders terampil Indonesia di AS untuk pulang ke Indonesia, menurut Wall Street Journal. Pemerintah memperkirakan bahwa jumlah lulusan Coding Mum hampir 200, dan banyak lagi pengusaha IT lainnya, sementara yang lain telah menemukan pekerjaan sebagai pengembang atau penguji beta di perusahaan teknologi Indonesia. Indonesia bertujuan untuk menambah sekitar satu juta lebih orang untuk tenaga kerja kreatifnya, yang diharapkan akan berjumlah 13 juta orang pada tahun 2019.

Rabu, 31 Mei 2017

Robot Hand Ini Dikendalikan Langsung Dari Otak, Membantu Penderita Stroke

Sebuah tim ilmuwan dari Washington University School of Medicine di St. Louis membuktikan ilmu robotika ternyata sangat berguna untuk kesehatan dan membantu penyembuhan pasien. Utamanya pasien stroke yang sedang mengalami kelumpuhan di tangannya.
Tim ini membuat alat dengan nama Ipsihand, dan diklaim dapat membantu rehabilitasi stroke berjalan lebih cepat. Untuk penelitian mereka, para periset bertanya kepada 13 orang yang sebelumnya memiliki stroke enam bulan atau lebih untuk memakai tangan bionik dan “topi elektroda” di kepala mereka. Topi elektroda inilah yang menangkap sinyal langsung dari otak untuk menggerakan tangan robot atau bionik tadi.
Profesor ahli bedah saraf Eric Leuthardt, menemukan bahwa sinyal listrik yang mengindikasikan gerakan pada otot. Sinyal tersebut bertanggung jawab untuk mengaktifkan sisi lain otak Anda, yang menyebabkan gerakan sebenarnya. Pada pasien stroke, sinyal awal tersesat di ether, karena bagian yang coba diaktivasi tidak berfungsi lagi. Dari sanalah alat Ipsihand ini masuk dan membantu sampai ke otot tangan bionik.
Dari 13 subjek, sudah 10 orang yang mampu menyelesaikan 12 minggu pengujian seperti memungut balok, membangun menara, dan memasang tabung. Selama tes tersebut, tim menemukan bahwa setiap pasien menunjukkan penilaian yang semakin baik dan signifikan. Alhasil, dengan waktu dan latihan, semoga alat ini memang bisa membantu para pasien agar bisa lebih cepat dalam proses penyembuhan.
Bagaimana keren dan luar biasa ya, berharap kedepeannya Mahasiswa dan Mahasiswi di STT Terpadu Nurul Fikri bisa membuat hal yang Inovatif dan Kreatif. Aamiin. Sekian.

Meet and Greet Andara Batch 2

Andara Tech Community adalah salah satu Komunitas IT yang ada di Kampus Nurul Fikri. Setelah dilaksanakannya Meet and Greet Andara batch 1 yang sukses dilaksanakan pada tanggal 24 November tahun 2016 kemarin, kali ini Andara Tech Community akan mengadakan Meet and Greet Andara batch 2. Acara ini akan dilaksanakan pada hari Jumat, 02 Juni 2017 bertempat di Auditorium PPSDMS Nurul Fikri yang beralamat di Jl. Lenteng Agung No. 20 Jakarta Selatan.
Dalam acara meet and greet kali ini, Andara Tech Community akan bekerjasama dengan RTIK Kota Depok. Acara ini akan dihadiri oleh Bapak Indra Hermawan,S.Kom,M.Kom selaku Pembina Andara Tech Community, CEO Andara Tech Community yaitu Suranto,S.Kom dan Irfan Prasetyo,S.Kom, Pengurus RTIK Kota Depok dan CEO htp.co.id, dan juga seluruh anggota Andara Tech Community.
Selain acara meet and greet yang dihadiri oleh orang-orang yang luar biasa, di acara ini pun akan diadakan nonton bareng film Lentera Maya, yang pastinya film ini sangat menginspirasi. Dan juga akan ada buka bersama antar anggota Andara Tech Community karena acara dimulai dari pukul 15.30 sampai pukul 18.00. Acara meet and greet ini sebagai ajang silaturahmi dan juga sebagai syukuran dari keberhasilan yang sudah diraih oleh Andara Tech Community selama ini. Alhamdulillah Andara Tech Community selalu menang dan menyandang gelar juara setiap lomba yang mereka ikuti. Dan juga Andara Tech Community sudah memilki produk andalan yaitu “TrashPedia” yang sangat berguna di masyarakat dan selalu menang di semua kompetisi yang mereka ikuti. Andara Tech Community pun sudah banyak bekerjasama dengan komunitas-komunitas yang ada.
Acara ini diwajibkan untuk anggota Andara Tech Community Kampus Nurul Fikri. Dengan hadir di acara ini, kamu akan mendapatkan makan dan minuman untuk berbuka puasa, doorprize, jaringan dan teman baru, inspirasi dan ilmu baru yang bermanfaat. Acara ini 100% gratis tetapi kuota terbatas hanya akan disediakan 50-70 porsi untuk berbuka puasa.

Kamis, 27 April 2017

Aku Malu Menjadi Mahasiswa Beastudi Full S1 di STT Nurul Fikri


Kenalin, nama lengkap aku Umul Sidikoh biasanya orang-orang panggil dengan sebutan Umul. Bisa dibilang, salah satu mahasiswa yang masih berumur sangat muda, karena di umur 19 tahun sudah memasuki semester 6 di STT Nurul Fikri. Aku lahir di Tangerang, 13 Mei 1997. Tempat tinggal aku masih di Tangerang, cuma sekarang udah mulai nge-kost di daerah Depok. Cita-cita aku sih jadi pengusaha karena sifatnya fleksibel dan tidak dituntut oleh atasan, dan menjadi penulis buku atau novel. Hobi aku pertama menulis, yang lainnya olahraga, travelling, touring, baca-baca. Kalo ditanya tentang motto hidup, ya aku jawabnya " Lakukanlah yang terbaik, atau tidak sama sekali ( Do be The Best, or Nothing) ".
Berlatar belakang Siswa SMA jurusan IPA, di salah satu Sekolah Negeri di Kota Tangerang. Sejak SMA, pelajaran yang paling disuka yaitu Kimia (Chemistry). Entah, padahal itu pelajaran lumayan sulit, dimana harus hafal ikatan-ikatan kimia, yang pasti bukan ikatan aku dan kamu *eh. Namanya juga SMA Negeri, ya pastinya pas lulus SMA maunya juga kuliah di Universitas/Kampus Negeri. Dari SD-SMA memang Sekolahnya Negeri, makanya ingin nantinya Kuliah Negeri juga. Sekolah Dasar di SDN BOJONG 04, Sekolah Menengah Pertama di MTSN Cipondoh Tangerang, dan Sekolah Menengah Atas di SMAN 9 Tangerang.
Menjelang Ujian Nasional (UN) formulir pendaftaran dan kelengkapan berkas untuk mendaftar di kampus-kampus favorit-pun disiapkan, dan pilihan jurusan pastinya jurusan kimia. Berniat menjadi seorang kimia analyst, biar bisa menemukan ramuan anti galau (eh salah, biar kesukaan terhadap pelajaran kimia lebih tersalurkan dan juga lebih dalam lagi ilmunya).
Daftar melalui jalur SNMPTN, yaitu lewat nilai Raport. Namun belum menjadi rezeki aku. Dan akhirnya mencoba dijalur SBMPTN, dan ternyata masih belum lolos juga. Melihat teman-teman pada lolos di PTN, rasanya hati gundah gulana. Tidak cuma sampai disitu, tiap PTN punya jalur untuk penerimaan mahasiswa barunya. Misalnya di Universitas Indonesia (UI) ada SIMAK UI dan dikampus lainnya tidak jauh beda. Dan akhirnya aku mencoba di UIN Syarif Hidayatullah, berangkat bareng-bareng sama temen-temen SMA. Pas di pengumuman kelulusan, kenapa mereka lolos seleksi dan aku engga? Sempet ngedrop perihal masuk PTN tersebut, dana akhirnya berniat untuk mengikuti tes di tahun berikutnya saja.
Oke, selang beberapa bulan lulus. Tidak kuliah, rasanya jadi manusia engga jelas dirumah. Dan tiba-tiba dapet info dari salah satu Ustadz, ada Beasiswa Studi Berprestasi di STT Nurul Fikri, Depok. Dan aku berfikir, mungkin ini salah satu jawaban do’a aku selama ini.
Tanpa berfikir dengan waktu yang lama, berkas-berkas yang merupakan syarat untuk lolos jadi mahasiswa BEASTUDI pun dipersiapkan. Oke, and then itu pertama kalinya ke Depok sendirian untuk serah berkas ke kampus. Selang beberapa hari, ternyata buka website nurulfikri.ac.id aku lolos seleksi berkas. Langkah selanjutnya dari seleksi berkas adalah seleksi akademik dan seleksi wawancara.
Sempat kaget sih, anak IPA tiba-tiba ketika seleksi akademik ternyata soal-soalnya jauh berbeda dengan pelajaran di SMA dahulu. Waktu tes wawancara diselingi dengan tes baca Qur’an, masih inget banget dulu yang tes Bapak Mgs Hendri (Alm), semoga beliau bahagia di Surga-Nya sekarang. Aamiin.
Langsung ke intinya, akhirnya aku Umul Sidikoh lolos Beastudi Penuh S1 di Kampus STT Terpadu Nurul Fikri. Pokoknya bersyukur banget, ternyata Allah punya jalan-Nya sendiri biar aku bisa kuliah dan engga gundah gulana. Disaat orang-orang pusing mikirin biaya kuliah yang katanya melangit, aku udah engga pusing mikirin hal itu, yang penting aku bisa kontribusi dan jalanin apa yang ada pada surat perjanjian Beasiswa Penuh S1 tersebut.
Awalnya aku bangga, dengan beasiswa yang aku dapatkan itu. Tapi semenjak masuk ke dunia perkuliahan, kok aku malah malu menerima beasiswa tersebut. Kesannya aku ngerasa berbeda dengan teman-teman lainnya yang bisa biaya kuliah dengan bayaran mereka sendiri. Mulai dari ngumpul-ngumpul, ngerjain tugas, ngobrol asik, dsb. Seperti ada kubu tersendiri dengan mahasiswa regular biasa dan mahasiswa beastudi.
Akhirnya kesan tak nyaman pun terasa, aku ngerasa perbedaan itu mulai muncul. Entah, apa yang melandasi hal itu sehingga timbul kubu-kubu seperti itu. Nah aku malah engga mau ambil pusing perihal hal-hal kaya gitu, jadi mulai di abaikan. Memang niatnya dikampus untuk kuliah, menimba ilmu dan berprestasi. Kenapa harus malu jadi Mahasiwa/i Beastudi? Sedangkan kamu sudah dijamin untuk kuliah tanpa harus memikirkan biaya kuliah yang kini melangit. Seharus kamu-kamu yang mendapatkan kesempatan itu, bersyukur. Karena banyak dari teman-teman kalian, yang kuliah hanya menjadi angan-angan mereka. Dan sekarang, ketika diberikan kesempatan untuk kuliah, maka maksimalkan kesempatan itu.
Di STT ada beberapa jabatan dan organisasi yang udah aku pilih dan laksanakan. Tahun 2015, aku menjabat sebagai staff Departemen Kemuslimahan LDK SENADA STT NF dan merangkap jabatan sebagai Staff Pendidikan & Keilmuan BEM STT NF 2015, aku pernah menjadi salah satu pegurus terbaik periode September-Oktober BEM STT NF 2015. Di tahun 2016, aku dapet amanah menjadi Kepala Komisi (III) Kelembagaan dan Kaderisasi DPM STT NF 2016. Dan di tahun 2017 ini, aku masih melanjutkan amanah di DPM, yaitu Kepala Komisi Kaderisasi Dewan SANUBARI DPM STT NF 2017.
Pada bulan Mei 2015, aku pernah menjadi Volunteer (Sukarelawan) di acara se-Asia yaitu GNOME. Asia Summit 2015. Dan karena acara itu penyelenggaranya dari Komunitas GLiB (GNU/Linux Bogor), aku akhirnya gabung di komunitas itu sampai sekarang.
Dan pada bulan Agustus 2015, aku jadi perwakilan kampus pada acara Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional yang dilaksanakan oleh Kemenristek Dikti tiap dua tahun sekali. Aku mewakili kampus pada cabang lomba Tilawatil Qur’an, dan masa karantina 8 hari di Makara Universitas Indonesia selama pelaksanaan lomba berlangsung.
Dan diakhir 2015, tepatnya pada bulan November. Aku mendapatkan tugas sebagai Ketua Pelaksana acara Seminar Teknologi, dimana pada acara tersebut mampu menghadirkan perwakilan dari Kominfo yaitu Pak Bambang (biasa di sapa dengan Pak Ibenk) dan StartUp E-fishery.
Pada bulan Oktober 2016, aku menjadi salah satu pembicara di acara Se-Asia yaitu OpenSUSE Asia Summit 2016, yang bertempat di Jogja. Mengangkat judul pada presentasi yang disampaikan yaitu “Women Contribution In Technology Era’s”.
Dan di tahun 2016, aku menjadi salah satu Ambassador Kampus, yaitu Baidu Campus Ambassador Batch 2. Bukan hanya itu, karena kegemaran aku dalam menulis. Pernah menjadi salah satu penulis pada tahun 2016 di Technomuslim.com dan sekarang sedang menjadi penulis paruh waktu pada salah satu dosen di kampus. Dan ketika semester 4, aku pernah menjadi Asistan Dosen Lab pada mata kuliah Basis Data 1.
Pada rilis BlankOn X Tambora, aku sebagai salah satu Tim Dokumentasi pada rilis tersebut. BlankOn apa? Itu salah satu Operating System Opensource karya para pemuda Indonesia.
Di tahun 2017 ini belum ada hal-hal berkesan dan menarik. Sekarang aku lagi sibuk mengerjakan skripsi, karena aku pengen lulus 3,5 tahun. Target aku yaitu umur 20 tahun udah punya gelar S.Kom. Setiap orang punya mimpinya masing-masing, ya salah satu mimpi aku itu. Kalo punya mimpi, yang dibuat target, dilaksanakan, jangan cuma sekedar mimpi dan angan-angan. Dan jangan lupa, do’anya juga diperkuat, karena penentu akhir dari Kuasa-Nya.
Jangan malu, kamu jangan jadi mahasiswa apa adanya. Tapi jadi mahasiswa yang ada apanya ( punya keahlian atau prestasi khusus, karena masa muda tidak bisa diulang kembali). Mahasiswa regular biasa, maupun mahasiswa beastudi, kalian semua sama. Tidak ada perbedaan derajat, terkadang hanya diri kalian yang membuat perbedaan tersebut.
Mulai-lah beraksi, dan jadikan hidup yang berarti..

Rabu, 26 April 2017

Akan Ada Jalan Selama Ada Kemauan!

Akan ada banyak jalan menuju Roma! Kita mungkin sudah tidak asing lagi dengan pribahasa tersebut. Namun, setiap kata atau pribahasa ataupun yang lebih tren saat ini seperti Quotes tidak akan ada efek atau bermakna, jika diri sendiri belum mengalami atau sesuai dengan rangkaian kata – kata tersebut. Namaku Nadya Yutrianti, yang biasa dipanggil Nadya atau Iya oleh keluarga atau orang rumah. Anak ke-4 dari 6 bersaudara di keluarga rantauan dari Aceh & Padang. Pada kesempatan ini, aku ingin berbagi cerita mengenai perjalananku hingga bisa menempuh Sekolah Tinggi di STTNF ini.

Pendidikan yang umumnya di Indonesia ini diawali dengan masuk TK (Taman Kanak – Kanak) merupakan kesempatan yang mahal untukku. Kebetulan tempat tinggalku dekat dengan sebuah TK. TK yang bisa dibilang cukup elit dan sudah berdiri sejak lama ini membuatku sedih. Kenapa tidak, disaat anak – anak sebayaku bermain dan belajar disana, aku hanya bisa melihat dari kejauhan. Berada di keluarga yang merantau jauh dari kampung halaman, membuat orang tuaku harus berrpikir realistis dan tidak banyak keinginan, dan yang penting bisa menyekolahkan anak – anaknya. Bahkan bisa dibilang keadaan keluargaku yang serba kekurangan dan melarat tapi tetap berusaha untuk bertahan hidup di tengah kota yang sedang berkembang ini.

Walaupun aku tidak merasakan masa kanak – kanak di TK. Aku tetap belajar 'Calistung' setiap harinya sebelum masuk ke SD. Kebetulan tanteku selalu bersedia mendampingi belajar dan mendaftarkan sekolah ke SD dekat rumahnya juga. Karena umurku dan kakak-kakakku tidak terlampau jauh dan masih kecil-kecil, membuat keprihatian dari saudaraku atau tetangga sekitar. Ketika masuk SD, aku sangat senang. Namun, tidak cukup percaya diri karena keadaanku yang 'orang susah' berpengaruh dengan pertemanan di kelas. Masa SD adalah masa – masa yang tidak pernah aku lupakan sampai kapanpun. Karena di SD lah aku merasakan susahnya hidup sebagai 'orang susah', yaitu di saat aku tidak bisa membeli buku, tidak ada yang mau meminjamkan jika guru tidak menyuruh dan juga karena aku dari kalangan bawah mereka semakin enggan meminjamkan. Ketika aku kelas 3 SD, Orang tuaku tidak membayar SPP selama 3 bulan, aku dipanggil ke ruang guru dan berada di tengah – tengah ruangan serta ditanyakan banyak hal oleh hampir semua guru kenapa belum membayar SPP, aku hanya bisa menangis dan tidak tahu dengan semua pertanyaan mereka. SD ku negeri, namun saat itu belum banyak bantuan – bantuan seperti saat ini dan semua masih harus dibayar. Hingga pada kelas 6 SD, ada seorang guru dari Maluku yang membangkitkan semangatku untuk sekolah dan belajar dan mau membantu setiap siswanya yang kesusahan, baik kepada pihak sekolah maupun kepada Dinas Pendidikan. Beliau adalah sosok kehidupan dan juga menyelamatkan masa SD ku yang cukup mengerikan itu.

Setelah lulus SD, keinginanku hanyalah masuk ke SMP Negeri, karena sudah ada bantuan dari Pemerintah saat itu. Namun karena nilai UN ku yang tidak mencukupi, terpaksa aku mencari SMP swasta yang murah namun baik pendidikannya. SMP Kesuma Bangsa di daerah Tanah Baru inilah yang menjadi titik balik semangat pendidikanku. Di sana aku cukup rajin masuk peringkat 1 – 3, dan yang mendapatkan peringkat selalu mendapat potongan biaya SPP sehingga dapat meringankan beban orang tuaku. Disana juga aku mendapatkan teman – teman yang tidak memandang latar belakang keluarga, kita sama, si kaya, si miskin bergaul bareng – bareng.

Setelah lulus SMP, aku tetap berkeinginan masuk Sekolah Negeri, karena sudah mendapatkan bantuan sekolah gratis oleh Pemerintah. Namun, karena terlambatnya aku mendaftar dan kuotanya sudah banyak yang penuh, memaksa diriku mendaftar ke SMK swasta. Ya, aku memilih SMK karena berharap setelah lulus nanti langsung kerja dan memiliki keahlian. SMK ku ini cukup bagus dan berstandar ISO. Namun, aku salah perhitungan, karena SMK ini termasuk sekolah yang elit. Bahkan untuk membayar SPP, orangtuaku selalu datang setiap mau UTS atau UAS untuk meminta kelonggaran dari bulan – bulan sebelumnya. Beruntung, dari awal masuk sampai lulus aku masih mempertahankan prestasi akademik dan mendapatkan potongan SPP dan bantuan dana BOS dari Pemerintah setiap akhir tahun.
Karena hal itu, aku berpikir untuk langsung kerja setelah lulus SMK nanti, atau kuliah sambil bekerja atau kuliah dengan beasiswa full sehingga tidak memberatkan orang tua ku sama sekali.

Banyak hal yang aku temukan dan alami setelah UN. Waktu menunggu ijazah, langsung kumanfaatkan untuk melamar kerja dan mencari info beasiswa di kampus negeri maupun swasta. Mulai dari menghadiri job fair di Depok sampai di Senayan. Dengan memanfaatkan uang tabungan yang pas - pasan, aku mempersipkan semua berkas – berkas yang dibutuhkan untuk melamar kerja atau mendaftar kuliah. Tidak terasa waktu selama Empat bulan terlewati dengan cukup banyak rintangan. Dimana hampir semua jalur masuk perguruan tinggi negeri seperti PMDK, SNMPTN, SBMPTN yang ada uang pendaftarannya pun belum ada yang lolos (pendaftaran sebesar seratus ribu rupiah hasil kolektif dari kakak – kakakku menjadi harapan terakhir). Hal ini kusadari karena minimnya persiapan menghadapi ujian dan mengetahui passing grade jurusan yang ada di masing - masing PTN. Jika saja ada satu PTN yang lolos, aku sudah mengantongi salah satu beasiswa PTN yang cukup menjanjikan. Namun takdir berkata lain, lamaran kerja yang suah aku applypun belum menemui titik terang. Akupun masih mencari beasiswa lain, salah satunya Kursus di Kampung Inggris, Pare. Alhamdulillah tes I lolos, namun karena tes ke II wawancara langsung kesana & tidak ada persiapan, dengan terpaksa aku mundur dan akhirnya didiskualifikasi.

Sebagai manusia biasa, aku sudah berada diamang keputusasaan, dimana aku merasa lelah dan sedih dengan usahaku yang belum membuahkan hasil. Ditambah lagi, uang tabunganku yang sudah sangat menipis dan tidak memungkinkan untuk meminta ke orang tua. Sampai suatu hari, abangku menshare info beasiswa Sarjana Dhuafa Berprestasi di STT-NF. Awalnya aku ragu, karena sudah mengalami banyak kegagalan. Namun, dengan niat yang masih ingin berusaha, aku mencobanya. Dengan uang yang tersisa, aku maksimalkan untuk melengkapi berkas - berkas dibutuhkan dan langsung aku kirim ke Kampus A yang saat itu masih di Jl. Margonda. Tidak lama kemudian, telepon dari kampus STTNF mengabarkan bahwa aku lolos seleksi berkas dan diminta untuk ikut tes akademik dan wawancara di kampus B STTNF.
MasyaAllah, benar – benar di luar dugaan, saat awal wawancara yang pertama dilakukan adalah membaca Al – Quran. Alhamdulillah, aku merasa bahwa lingkungan di kampus STTNF aman dan nyaman. Setelah itu, aku menunggu info akhir dari rangkaian tes yang sudah dijalani. Kabar bahwa aku diterima di kampus STTNF tidak bisa diungkapkan dengan kata -kata. Aku hanya terdiam dan langsung mengabarkan ke orang tua bahwa aku akan mulai Ormik sebagai salah satu syarat mahasiswi baru kuliah disana. Mereka kaget dan bertanya bagaimana bisa? Ya, selama aku melakukan tes - tes beasiswa atau masuk kuliah dan melamar kerja, hanya meminta izin dan doa yang terbaik. Aku berjanji pada diri sendiri, hanya akan mengabarkan kepastian jika aku diterima di salah satu tes – tes yang aku ikuti tersebut. Hal itu kulakukan, agar mereka tidak kecewa jika aku ditolak dari tes -tes tersebut.

Alhamdulillah, sudah memasuki tahun ke tiga ini aku menjalani kehidupan sebagai mahasiswi kampus STTNF dengan berbagai pengalaman baru. Seperti ikut organisasi, yang belum pernah aku ikuti semasa SMK dulu. Lingkungannya pun sangat agamis dan terdapat Mentoring yang dapat menjadi recharge imanku. Dan uang saku yang diberikan dari program beastudi ini sangat membantu. Aku dan keluarga sangat bersyukur dengan adanya Beastudi dan para donatur yang berbaik hati membantu anak – anak yang ingin menggapai mimpinya walau terbatas dari kemampuan ekonomi.
Semoga STTNF dapat menjadi jawaban dari setiap anak – anak yang mau menggapai impian dan cita -citanya yang didukung dengan lingkungan yang bersahabat, nyaman, dan agamis.
 

Where ?